Sabtu, 15 Maret 2014

Tidak Ada Kata Terlambat

Well, awalnya tujuan utama saya membuat blog ini semata-mata untuk menulis rekaman perjalanan kehidupan futsal saya. Sebuah bidang olahraga yang menjadi passion dan cita-cita terbesar dalam hidup saya. Blog ini pada awalnya bertujuan ingin berbagi segala sesuatu tentang olahraga futsal yang semakin berkembang di negara kita ini, Indonesia. Dimana masih sedikit bahkan bisa di hitung jari insan-insan perfutsalan Indonesia yang memiliki blog sebagai wadah untuk berbagi manfaat atau sekedar sharing tentang olahraga futsal.

Namun dalam perjalanan kehidupan saya belakangan ini dan kembali mengevaluasi sampai mana pencapaian saya dalam olahraga yang saya cintai ini, maka dengan berat hati saya harus segera banting setir demi berfikir realistis untuk masa depan saya. Pada awalnya saya begitu yakin bahwa di futsal ini lah saya akan berkarir dan mendapatkan penghasilan hidup untuk masa depan saya. Namun melihat kondisi perfutsalan kita di negara ini yang masih jauh tertinggal dengan negara-negara asia dan eropa lainnya, pikiran saya mulai terbuka (walaupun terlambat) bahwa passion saya ini belum bisa menghidupi dan mencerahkan masa depan saya.

Oleh karena itu saya harus cepat mengambil keputusan dan merubah haluan hidup saya sehingga saya bisa hidup mandiri dan tidak tergantung lagi dengan orang tua saya. Tolak ukur saya mengapa saya gantung sepatu dari dunia futsal sangat lah sederhana, futsal belum bisa memberikan penghasilan tetap bagi para pemainnya. Saya sangat tahu jelas teman-teman saya sesama pemain futsal hanya mengandalkan hadiah dari kompetisi dimana mereka menjuarainya. Namun sebenarnya ini lah yang membuat saya sedih. Bagaimana tidak rata-rata hadiah kompetisi futsal di Bandung (mengingat dulu saya berdomisili di Bandung) dalam kategori umum paling tinggi 2-3 juta. Bayangkan jika puluhan tim yang ikut di kompetisi tersebut hanya memperebutkan hadiah yang bisa dibilang tidak seberapa itu, dan harus lagi dibagi 14 orang dalam satu  tim. Bisa dibayangkan bagaimana susahnya mencari kehidupan di lapangan futsal hanya melalui kompetisi-kompetisi.

Saya sangat menyadari dan begitupun teman-teman seperjuangan saya sesama pemain futsal sangat menyadari keadaan ini. Namun karena kecintaan dan jiwa raga kami hanya untuk futsal, kami bisa mengesampingkan hal itu (untuk sementara). Passion kami terhadap futsal bisa membutakan rasionalitas kami bahwa futsal di negara tercinta ini belum bisa mensejahterakan kehidupan  para pemain futsal. Hanya kecintaan yang mendalam terhadap hobbi ini yang membutakan kami bahwa mau sampai kapan kami harus seperti ini.

Tapi bagi saya pribadi tidak pernah ada kata penyesalan sedikitpun dalam hati saya bahwa saya pernah terjun ke dunia futsal, tidak sama sekali. Bahkan dari dunia futsal inilah banyak hal yang dapat saya petik sebagai pelajaran kehidupan di masa depan. Dengan futsal perkenalan saya dengan orang-orang tidak hanya sebatas di kota Bandung saja. Saya bisa mengenal teman-teman sesama pemain futsal di seluruh Indonesia melalui kejuaraan-kejuaraan Nasional. Saya tidak akan pernah menyesal sekali lagi. Tidak akan pernah.

Sebagai penutup blog ini akan saya gunakan sebagai tempat untuk mengekspresikan segala hal yang saya senangi, seperti kehidupan, perjalanan, petualangan, musik, film-film, kebudayaan, novel, bahkan futsal  itu sendiri. Saya tentunya tidak akan meninggalkan futsal secara total. Meskipun sekarang saya sudah tidak aktif lagi sebagai pemain futsal baik amatir maupun profesional tapi saya tetap bisa menjadi pelatih dan berbagi ilmu futsal yang saya peroleh selama ini kepada orang lain. Mungkin sudah saatnya saya memberikan kesempatan kepada generasi yang lebih muda jika ingin melanjutkan karir di dunia futsal. Mungkin sudah saatnya saya hanya bisa berbagi ilmu saja.

Karena meskipun sekali lagi saya baru menyadari bahwa kehidupan ini begitu singkat jika kita hanya mengisinya dengan satu warna saja padahal banyak sekali warna-warni yang menarik di luar sana yang bisa mengisi, mewarnai, mencerahkan kehidupan kita seperti musik, film, budaya, perjalanan, petualangan, pendidikan, novel, buku-buku, dan kehidupan itu sendiri. Jadi intinya saya tidak ingin menyia-nyiakan hidup saya ini hanya bergelut dalam satu bidang saja. Saya ingin mewarnai kehidupan saya dengan banyak hal, dengan melakukan banyak hal, dan pergi ke banyak tempat. See you in next chapter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar